Steve Jobs: Seorang Kreator Konten Legendaris
Baru saja menonton film Steve Jobs (2015) karya David Boyle dan dibuat kembali terkesima oleh Jobs sebagai seorang marketer ulung. Ia adalah seorang content creator jauh sebelum istilah itu dibuat.
Tahun 1984, masa awal kejayaan Apple yang turut meletakan dasar revolusi industri kedua. Saat itu ia meluncurkan video campaign ‘1984’ dengan referensi novel terkenal karya Orwell berjudul 1984 yang meramalkan sebuah masa ketika “Big Brother” akan mengontrol manusia. Apple sebagai pemain baru melalui video ini memposisikan diri sebagai penantang Big Brother -dalam dunia IT dan konteks masa itu bisa kita anggap sebagai IBM karena IBM merupakan pemain terbesar yang ditantang oleh Apple.
Kita tahu konflik internal antara Jobs dan CEO Apple saat itu membuat Jobs dipecat dari perusahaan yang ia dirikan sendiri. Dengan uang yang ia miliki ia pun berinvestasi dengan mendirikan NEXT, dan banyak perusahaan lainnya. NEXT kemudian dibeli oleh Apple dan Tahun 1998 ia pun kembali ke Apple.
Steve Jobs sendiri ditarik menjadi CEO saat keadaan Apple sedang morat marit morat-marit. Kehilangan market share karena identitas yang tidak jelas, rugi miliaran dolar, apalagi dengan melejitnya Microsoft. Salah satu hal paling pertama yang dilakukan oleh Steve Jobs sebagai marketer yaitu dengan merancang kampanye “Think Different”. Ia dan tim mengumpulkan figur-figur yang mengubah dunia, figur-figur yang walau bagaimana tidak dapat diabaikan suara dan pengaruhnya. Dalam video ini sendiri figur-figur ini disebut “Crazy Ones” atau orang-orang gila.
Dua video kampanye di atas jelas berbeda, namun kedua video tersebut memiliki benang merah. Jobs yang sangat protektif pada brand yang ia bangun merasa Apple harus berbeda dari yang lainnya: harus lebih keren. Tahun 1984 ia hadir sebagai penantang, sedangkan tahun 1998, Apple hadir sebagai sesuatu yang berbeda di banding kompetitor yang pada masa itu lebih banyak lagi.
Sampai saat ini kampanye “Think Different” masih menyisakan aromanya bagi Apple. Produk-produk Apple diidentikan sebagai produk yang dimiliki oleh mereka yang ingin berbeda, ingin lebih kreatif, atau paling tidak merasa ingin melakukan hal yang lebih dengan produk Apple yang telah dimiliki.