Member-only story

Sebulan berdagang di pasar saham

Panji Nandiasa
3 min readJan 15, 2021

--

Sebagaimana banyak pribadi-pribadi milenial di masa korona yang terpengaruh influencer si media sosial, sejak akhir tahun saya memutuskan untuk berinvestasi di pasar modal atau saham. Awalnya saya meniatkan diri untuk berinvestasi jangka panjang dengan berinvestasi di dua saham saja dengan membeli satu dua lot. Namun karena satu dan lain hal, saya merasa uang yang saya punya harus saya secara aktif di pasar modal, dengan praktek sebagai day trader — orang yang melakukan jual beli saham secara aktif. Apalagi saat ini saya masih belum terikat di institusi manapun dan masih banyak waktu lowong.

Terlalu prematur untuk menuliskan hal ini, rasanya tidak terlalu pas juga untuk “pamer”. Apalagi saat ini pasar saham belum dalam kondisi normal atau secara singkat yang dikatakan orang-orang kalau monyet saja masih bisa mendapat cuan (profit) karena pergerakan pasar yang sedang meningkat. Tapi, sejauh ini saya merasa kerasan berdagang di pasar saham. Kegiatan jual beli ini relatif hanya membutuhkan diri sendiri, tanggungjawabnya ke diri sendiri dan tidak bergantung ke orang lain, misalnya ke supplier, atau membutuhkan rekan kerja yang reliable. Sebuah hal yang menjadi isu saat supplier sulit diajak kerjasama dengan baik saat saya coba menjadi re-seller makanan beku.

Saya memang tidak muda lagi, apalagi dibandingkan investor muda di bursa saham yang mulai banyak digandrungi oleh pelajar dan mahasiswa. Tapi pengalaman dan ilmu yang saya dapat menjadi bekal yang cukup untuk memulai, tentu ditambah beberapa pembelajaran tambahan saat memulai…

--

--

Panji Nandiasa
Panji Nandiasa

Written by Panji Nandiasa

Tulisan-tulisan impulsif dan reaktif. Catatan menjadi, dan pengingat tidak ingin jadi apa. Dapat didukung pada halaman karyakarsa.com/pnnji

Responses (1)