Mencari pelarian dengan membangun imajinasi tentang bangsa lain

Hari ini ada esai menarik dari Sabda Armandio, penulis fiksi yang buku-bukunya banyak gue ikuti, di Cinema Poetica. Esai ini membahas tentang film Pulgasari dan mitos-mitos di baliknya.

Pulgasari dan Godzilla: Sentimen Anti-Asia di Balik Prasangka tentang Korea Utara

Gue beberapa kali menemukan Dio ini cukup sering terlihat risih dengan mitos-mitos seputar Korea Utara, yang mana hal tersebut sering ia tuangkan dalam twitternya. Kini rasa risihnya dengan rinci ia bahas melalui tulisannya seputar Pulgasari tersebut.

Tulisan ini mengingatkan gue akan bagaimana gue sering melihat kelakuan netizen sini yang melarikan diri dari kondisi negara dengan membuat-buat berita tentang bagaimana Korea Utara menangani COVID-19. Misalnya bagaimana mereka mengeluarkan becandaan terus menerus bahkan sampai belakangan ini kalau pengidap korona dibantai di Korea Utara.

Gue bukan fanatik Korea Utara, tapi ya, tidakkah orang-orang yang merasa punya sense of humor ini sedikit berpikir? Bagaimana negara seperti ini bekerja dan misalkan saat pandemi global orang-orangnya terus dibantai? Kalau mereka pikir komunisme itu menguras tenaga masyarakatnya, ya lama-lama habis dong dan negaranya juga akan kesulitan hidup. Disambung dengan pemahaman paling cetek saja seputar komunisme dan sosialisme, mau…