Member-only story

Mencari Kemungkinan Ketiga dalam Sell Out!

Panji Nandiasa
2 min readAug 13, 2020

--

Sore lalu melalui website Locarno Film Festival, saya menonton sebuah film komedia Malaysia berjudul Sell Out! karya Yeo Joon Han. Saya menonton ini atas rekomendasi beberapa film twitter tanpa mengetahui banyak cerita atau latar belakangnya. Usai menonton saya cukup terkejut bahwa Sell Out merupakan film keluaran tahun 2008.

Film ini begitu maju buat saya. Dalam konteks Indonesia sendiri tahun 2008 baru lewat satu dekade setelah reformasi, sebuah peristiwa yang mendorong perkembangan perfilman di Indonesia lebih jauh lagi. Gairah terhadap apa yang secara debatable disebut “film festival” Indonesia, mencapai puncaknya mulai pertengahan 2010. Saat itu ruang alternatif makin ramai dan digandrungi, film Indonesia menjadi primadona dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival.

Sell Out! dibuka dengan begitu menohok, satire terkait film independen yang ternyata begitu jauh dari penonton. Secara gamblang film ini dibuka dengan membahas bagaimana filmmaker independen sengaja menarik perhatian internasional, sekaligus menampilkan hal yang sebenarnya jauh dari kondisi sekitar. Di sisi lain, 90% selanjutnya dari film membahas industri televisi yang begitu memuja rating hingga mengabaikan kualitas dan otentisitas. Bentuk spesifik dalam film ini diceritakan melalui program reality show yang menjadi fokus utama dalam film.

--

--

Panji Nandiasa
Panji Nandiasa

Written by Panji Nandiasa

Tulisan-tulisan impulsif dan reaktif. Catatan menjadi, dan pengingat tidak ingin jadi apa. Dapat didukung pada halaman karyakarsa.com/pnnji

No responses yet