Member-only story
Kelegaan Usai Kehilangan
Seperti yang pernah gue tulis dalam wadah ini, perlahan gue telah lepas dari kegiatan pemutaran film. Hal ini pada dasarnya lebih karena keadaan yang tidak diinginkan oleh gue pribadi.
Setelah diberi kesempatan berpikir melali pandemi, beristirahat dan lebih banyak memikirkan seputar masa depan, saya pun cendrung merasa lega telah lepas dengan kegiatan ini. Selain soal, kegiatan ini membutuhkan tenaga ekstra.
Rasa-rasanya, ada status quo dua pihak yang gue kukuhkan melalui kegiatan pemutaran alternatif. Soal kesederhanaan, soal realisme dan beberapa hal lainnya. Realisme sendiri, saat ini telah menjadi salah satu bahan “ngeles” seorang filmmaker ketika filmnya dikritik, di luar bahwa filmnya jelas bukan tipe yang bisa kami putarkan.
Berapa lama, gue merasakan kebutuhan untuk melompat. Melompat dari jenis-jenis yang telah ajeg ditayangkan sekarang di berbagai jenis ruang. Seperti halnya (alm) Budi Darma, yang telah melompat untuk menulis orang-orang asing, ketika bangsa baru melawan dari kepenulisan asing tentang diri mereka -seperti obituari Eka Kurniawan.