Keblinger menjadi lilin

Panji Nandiasa
1 min readApr 20, 2020

--

Sore yang cukup menarik bagi saya hari Minggu lalu. Bermuara dari Pangeran Siahaan yang mengangkat tentang artikel Raka Ibrahim hari Jumat lalu, terjadi diskusi menarik antara seorang pengajar muda (anak muda yang dikirimkan ke daerah untuk menjadi guru) dan seorang netizen yang menanggapi melalui sebuah utas tweet.

Diskusi tentang menjadi lilin, yang kemudian menarik mundur ke studi kasus Indonesia Mengajar ini jadi menarik buat saya pribadi; orang Jakarta yang hampir dua semester menjadi dosen di Semarang.

Menjadi pengajar paruh waktu dengan banyak kekurangan danmasih perlu banyak belajar saya pun telah lama berikrar untuk sejauh mungkin menghindari jadi pahlawan; merasa dapat menginspirasi orang luar ibukota, dsb dsb. Udah lah.. yang penting ngajar aja yang bener. Seperti yang saya tetapkan pada posting awal November kemarin.

Terus bagaimana?

Setelah paham untuk jauh-jauh berpikir jadi pahlawan, belajar dan mengajar sebaik mungkin, selanjutnya adalah memahami ada yang salah dari negri kita. Paham bahwa kadang yang dibutuhkan adalah kesempatan bukan semata inspirasi. Maka beriringan dengan mengajar, di tempat-tempat yang jauh dari ibukota memang yang perlu dilakukan adalah membangun industrinya, membangun aktivitasnya, agar banyak orang bisa hidup dengan layak di wilayahnya masing-masing.

--

--

Panji Nandiasa
Panji Nandiasa

Written by Panji Nandiasa

Tulisan-tulisan impulsif dan reaktif. Catatan menjadi, dan pengingat tidak ingin jadi apa. Dapat didukung pada halaman karyakarsa.com/pnnji

No responses yet