Member-only story
Eksposur akan Pertumbuhan
Sering kali diingatkan kalau eksposur pertumbuhan pribadi tidak selalu seindah apa yang bisa dicapai konsep AKB/JKT48 yang didukung oleh orang banyak karena melihat mereka bertumbuh, rutin berlatih, belajar dan jadi lebih baik lagi hari demi hari.
Pernah saya ketemu posting Tiktok tentang kecendrungan orang yang lama kenal dengan kita dan tumbuh bersama merespon bagaimana kita tumbuh dan menjadi. Rasa-rasanya apa yang dijelaskan orang ini (Mas Bram, digital marketing) cukup masuk akal.
Beberapa kali saya merasa relate tentang mengapa membuat konten di Tiktok lebih menyenangkan ketimbang di Instagram. Kenapa berbagi pada orang asing yang kebetulan melihat dan tidak kenal siapa kita jadi lebih menyenangkan ketimbang membuat konten untuk orang-orang yang lebih mengenal kita, apalagi kenal sejak lama. Bagaimana brand-brand mudah bertumbuh di Tiktok, dan banyak lagi.
Rasa-rasanya saya akan coba mengurangi oversharing, karena dunia memang tidak seideal hasil yang didapat oleh fenomena 48 itu. Kalaupun berbagi hasil pribadi, sungguh itu juga karena keperluan dan mencari hal-hal di baliknya ketimbang trying to impress certain kind of acquaintance.
Wait, apakah ini termasuk overshare?