Dekonstruksi dalam Kuliah Komunikasi

Panji Nandiasa
2 min readMar 28, 2020

--

Dekonstruksi, atau secara sederhana diartikan sebagai mencacah berbagai ilmu merupakan suatu unsur penting dalam post-modernisme dengan tokohnya yang paling terkenal yaitu Jacques Derrida.

Lebih detail tentang post-modernisme dan dekonstruksi dapat dibaca lebih lanjut dalam berbagai literatur atau bahkan konten Youtube yang telah membahasnya. Banyak akademisi atau praktisi pendidikan yang banyak menerapkan metode dekonstruksi metode pendidikan mereka, misalnya saja dalam buku Post-Modernisme yang ditulis oleh pemerhati pendidikan, juga dalam pendidikan film misalnya, beberapa akademisi telah mulai menerapkan metode dekonstruksi dalam perkuliahan.

Semester kedua saya di Semarang atau di Universitas Dian Nuswantoro saya diberi kepercayaan untuk mengampu dua mata kuliah yaitu Dasar-Dasar Manajemen untuk semester dua program studi (prodi) Ilmu Komunikasi dan Komunikasi Strategik untuk semester empat prodi yang sama, sebuah kesempatan yang saya gunakan untuk coba mempraktekan dekonstruksi di luar kondisi yang kini tidak terlalu kondusif dengan perkuliahan online, atau malah kuliah online merupakan hal yang semakin tepat untuk penerapan dekonstruksi?

Perkuliahan, mata kuliah sesungguhnya bukan hal yang tersekat-sekat satu sama lain, termasuk komunikasi. Apalagi bila bicara seputar komunikasi strategik, di mana tiap individu diajak untuk mengangkat kembali hal yang telah mereka pelajari, menggabungkan dari mata kuliah Public Relations, Marketing, dan Media. Di sini saya, terutama sebagai orang marketing, mengajak anak-anak mencacah apa yang telah mereka pelajari dan menyusunnya sendiri dalam mata kuliah Komunikasi Strategik sekaligus belajar bersama.

Strategic communication, also includes public relations, advertising, and marketing (Hallahan et al., 2007, p. 16).

Adapun penerapannya, pada awal pertemuan, mahasiswa-mahasiswa yang telah semester empat ini saya ajak kembali untuk berbagi seputar kuliah yang telah mereka dapat. Selanjutnya satu per satu saya ajak untuk kembali menengok marketing, public relations, periklanan, dan media. Kuliah Komunikasi Strategik ini sendiri merupakan kuliah yang sebenarnya menarik dan menyenangkan. Sejatinya ia harusnya merupakan praktik dari hal yang telah dipelajari dan di Udinus sendiri output dari mata kuliah ini adalah membuat sebuah acara khusus yang sayangnya seperti harus ditunda berkaitan dengan krisis.

Beda lagi dengan Dasar-Dasar Manajemen. Manajemen merupakan hal yang secara disiplin telah saya pelajari dalam salah satu mata kuliah S1 maupun lebih dalam lagi S2, kalau boleh bawa gelar, saya pun mendapat gelar Magister Manajemen (MM) oleh Binus, sebuah tanggung jawab baik secara akademis mau pun profesional. Namun manajemen sendiri merupakan hal yang kompleks, perlu pengetahuan tambahan dan ilmu-ilmu sosial di dalamnya belum lagi kalau kita bicara tentang perhitungan di dalamnya.

Ketika telah lulus S2 saya terdorong untuk belajar sendiri akan hal-hal lain seperti perkembangan pemikiran sosial, humanistik, atau sebenarnya sekadar prinsip-prinsip eksistensialisme, belajar tentang manajemen menjadi hal yang berbeda. Telat memang, tapi ya sudah. Saya pun mendapat antisiasme lebih untuk belajar, dan berbagi pada para mahasiswa. Mengajak mereka mencacah berbagai teori sosial, dan bagaimana praktiknya dalam tata kelola (manajemen) sehingga manajemen bukan dianggap sebagai suatu hal yang seolah fiks, tapi juga sebagai ilmu yang menghargai manusia-manusia di dalamnya dan fleksibel juga adaptif dalam penerapannya.

Menghadapi fresh start di semester ini, masih terlalu dini untuk membicarakannya memang. Namun tetap menjadi hal yang menarik untuk dipraktikan dan didiskusikan bersama, terlebih di level universitas, bersama mahasiswa yang memang seharusnya berpikir kritis tentang apa yang mereka terima.

--

--

Panji Nandiasa
Panji Nandiasa

Written by Panji Nandiasa

Tulisan-tulisan impulsif dan reaktif. Catatan menjadi, dan pengingat tidak ingin jadi apa. Dapat didukung pada halaman karyakarsa.com/pnnji

No responses yet